PsyBot AI Untuk Persoalan Kesepian Karya Mahasiswa UGM
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, tidak dapat dipungkiri telah mengubah wajah masyarakat modern. Di mana dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sudah tak bisa lepas dari praktik digital. Mulai dari media sosial hingga aplikasi pintar.
Sayangnya, merasuknya perkembangan teknologi di dalam setiap sendi https://hackworthrealty.com/ kehidupan masyarakat modern, juga sering dibarengi dengan implikasi negatif. Sebagai contoh, akses informasi yang semakin masif dan cepat di media sosial, bisa menghadirkan kerentanan psikologis atau masalah mental bagi sejumlah orang.
Tetapi sebaliknya, meski bisa menghadirkan kerentanan masalah mental, harus diakui juga bahwa teknologi bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah mental yang terjadi di masyarakat modern.
Kesadaran akan potensi manfaat itulah yang kemudian membuat sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian inovatif dengan mencoba menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan ilmu psikologi, untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental, terutama pada kalangan remaja.
“Diiringi dengan tingginya prevalensi masalah kesehatan mental dan gangguan mental pada remaja, menjadi latar belakang penelitian yang dilakukan oleh tim ini. Penelitian ini merupakan sebuah kontribusi yang diberikan oleh para peneliti untuk mahasiswa sebagai tindakan preventif masalah kesehatan mental,” ungkap Annisa Khomsah Salsabila, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang menjadi salah satu anggota di tim tersebut.
Melalui penelitian itu, Annisa dan kawan-kawan mengembangkan PsyBot, sebuah bot berbasis artificial intelligence (AI) yang dikembangkan dengan menggunakan ChatGPT versi-3.
Bot yang bisa digunakan di aplikasi WhatsApp ini nantinya akan memberikan respons terhadap pesan penggunanya, dan hadir menjadi pertolongan pertama psikologis untuk kondisi kesepian pada anak muda seperti mahasiswa.
PsyBot AI Untuk Persoalan Kesepian
Annisa menerangkan, penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Mereka memulai dengan studi pendahuluan yang mencakup wawancara dengan lima psikolog dari Universitas Gadjah Mada serta tinjauan literatur yang komprehensif.
Selanjutnya, sebelum melaksanakan eksperimen, mereka melakukan skrining terhadap tingkat kesepian mahasiswa dengan menggunakan alat ukur UCLA Loneliness Scale. Hasil skrining inilah yang kemudian menjadi dasar untuk melanjutkan eksperimen selanjutnya.
Eksperimen dilakukan pada kelompok partisipan dengan tingkat kesepian sedang, cukup tinggi, dan tinggi. Dengan tempat pelaksanaan eksperimen adalah Laboratorium Psikodiagnostika Psikologi UGM.
“Riset ini menemukan bahwa PsyBot efektif menurunkan kerentanan kesepian pada mahasiswa. Pola interaksi yang terjalin mirip dengan interaksi manusia pada proses konseling. PsyBot mampu merespon pengguna dengan teknik keterampilan mikro dalam konseling, seperti validasi emosi,” terangnya.
Dengan kemampuan tersebut, PsyBot diyakini dapat memberikan rasa pengertian kepada pengguna yang mungkin sedang menghadapi masalah emosional yang kompleks. Selain memberikan pengertian, PsyBot juga mampu memberikan motivasi, memberikan tips, dan memastikan pengguna terhubung dengan lingkungan sekitarnya.
Sesuai dengan prinsip pertolongan pertama psikologis, PsyBot dapat memberikan saran kepada penggunanya untuk menghubungi layanan profesional jika gejala yang dialami semakin parah. Hal ini memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas komunikasi virtual, melainkan juga mengarahkan pengguna untuk mencari bantuan yang lebih tepat jika dibutuhkan.
“Lebih lanjut, interaksi dengan PsyBot mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis atau well-being. Tips dan saran yang diberikan juga terbukti mampu menghadirkan perasaan tenang pada penggunanya,” kata Annisa.
Penelitian ini diyakini menjadi sebuah kontribusi yang penting bagi mahasiswa sebagai upaya preventif masalah kesehatan mental. Membantu mereka dalam menghadapi tekanan psikologis yang dialami.
Selain itu, inovasi ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam pemanfaatan teknologi untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Karena sekecil apapun, pertolongan pertama psikologis merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental.